

BANYUASIN – Para peserta rangkaian kunjungan lapangan Festival Sembilang Merang-Dangku (Festival Semerdang) dan Forum Corporate Society Responsibilty (CSR) Kabupaten Banyuasin Tahun 2019 dikejutkan dengan kehadiran Ikan Lumba-lumba tepat di samping kapal Speed Boad yang mereka tumpangi.
Sekitar lima ekor ikan Jenis lumba lumba perairan Sungsang hadir dan menampakkan dirinya, serta melompat keluar dari dalam air menjadikan moment yang sangat istimewa dan langka.
Terlihat para peserta serta awak media langsung mengabadikan momen yang sangat indah itu. Ikan lumba-lumba jenis Irrawady Dolphin tersebut memang telah lama mendiami wilayah perairan Sungsang dan jumlahnya banyak mencapai ratusan ekor di wilayah Pulau Alangan Tikus yang merupakan tempat para Lumba-lumba mencari makanannya.
Kegiatan kunjungan para peserta Festival Sembilang hanya memakan waktu 2,5 Jam dari kota Palembang untuk tiba di kawasan perairan yang tepatnya di Pulau Alangan Tikus, Desa Sungsang IV, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sabtu (30/11) lalu.
Kepala Dinas Kominfo Banyuasin, Aminuddin menjelaskan, sektor pariwisata yang saat ini tengah dikembangkan pemerintah pusat telah melirik kawasan pulau-pulau yang ada di perairan Kabupaten Banyuasin.
Untuk dapat dikembangkan sebagai kawasan Eduekowisata yang salah satunya yaitu kawasan Pulau Alangan Tikus yang masih masuk di kawasan Taman Nasional Sembilang-Berbak merupakan Pulau dengan Mangrove yang masih segar serta tempat berkumpulnya burung-burung Migran dari Siberia dan juga kawasan perairan habitatnya Lumba-Lumba khas perairan Banyuasin.
”Kawasan ini akan kita kembangkan sebagai bentuk pengembangan sektor wisata Kabupaten Banyuasin dan nantinya dapat menambah perekonomian masyarakat Sungsang. Kalau dari Desa Sungsang IV ini, kepulau Alangan Tikus 20 menit sudah sampai dan dapat lihat lumba-lumba,” jelas Aminuddin.
Terpisah, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Banyuasin, Merki Bakri menjelaskan, pihaknya tengah mengupayakan agar kawasan Sembilang dan Sungsang dappat dijadikan destinati objek wisata Banyuasin dalam waktu dekat. “Mohon dukungan bapak Bupati dan tentunya semua masyarakat Banyuasin,” ungkapnya.
Pernyataan ini didukung Kepala Desa Sungsang IV Romi yang mengatakan, sejak dulu Lumba lumba itu memang sering menampakan diri dan jumlahnya memang banyak, bahkan sering kali mereka tersangkut di jaring ikan Nelayan Sungsang.
Sementara itu, pihak Balai Besar TNGGP, Kelola Sendang ZSL, Regional Tropical Forest Alliance 2020, SPTN 2 Sembilang, Pemerintah Kabupaten Banyuasin serta pihak terkait lainnya, ikut melihat langsung kondisi Pulau Alangan Tikus serta Ikan Lumba-Lumba yang menjadi daya tarik tersendiri wisata baru yang memiliki potensi besar dalam pengembangan Pariwisata. (Diskominfo/PKP)