Disperindag OKU Perketat Pengawasan Minyak Goreng Curah di Pasaran

0
Tim dari Disperindag OKU saat melakukan pengawasan penjualan minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional di Kota Baturaja, Kabupaten OKU. Foto: Harki Mahali

BATURAJA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) memperketat pengawasan minyak goreng curah di pasaran untuk mengantisipasi aksi penimbunan oleh oknum pedagang yang membuat barang langka di pasaran.

Pengawas Kemtrologian Disperindag OKU, Octa Liliyandi, saat dihubungi, Minggu (5/6), menjelaskan, pengawasan ini dilakukan menyusul kebijakan pemerintah pusat yang mencabut subsidi minyak goreng curah beberapa waktu lalu.

Pencabutan subsidi ini berdampak pada harga minyak goreng semakin tinggi di pasar wilayah itu yaitu menembus angka Rp19.000 per kilogram. “Kenaikan harga ini juga berpotensi menyebabkan minyak goreng kembali langka di pasaran seperti beberapa waktu lalu,” kata dia.

Oleh sebab itu lanjut dia, pihaknya akan melakukan pengawasan secara ketat dalam penyaluran minyak goreng guna mengantisipasi adanya oknum pedagang yang menimbun barang untuk mencari keuntungan tinggi.

Pengawasan tersebut melibatkan pihak terkait agar pendistribusian minyak goreng kepada masyarakat di daerah itu tersalurkan dengan benar dan tepat sasaran. “Jika ada oknum pedagang yang kedapatan menimbun minyak goreng akan diberikan sangsi sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Sementara menurut Jauya, salah seorang pedangan sembako di Pasar Atas Baturaja secara terpisah mengaku, kenaikan harga minyak goreng curah terjadi sejak sepekan terakhir mencapai Rp19.000/liter atau naik dari Rp18.000/liter.

Dia mengakui, lonjakan harga tersebut disebabkan karena agen distributor pemasok minyak goreng curah dari luar daerah mematok harga tinggi sehingga pedagang terpaksa menyesuaikan harga jual agar tidak merugi.

Hanya saja, kata dia, meskipun harga mahal namun minyak goreng curah tidak sulit didapat karena stok di pasaran berlimpah. “Terkait omzet saat ini masih stabil dengan rata-rata penjualan sekitar 50 liter setiap harinya,” ujar dia. (kie)