DPRD Sumsel Dukung Pelestarian Rempah-rempah

0
Gubernur Sumsel Herman Deru Bersama Ketua TP PKK Sumsel Hj. Febrita Lustia Herman Deru, Ketua Ikatan Istri (Ikatri) DPRD Sumsel, Ayu Nur Suri Giri Ramanda Kiemas dan Koordinator Wilayah ICSB Sumsel, Hj Samantha HD ketika pembukaan Festival rempah Sumsel 2021 di Museum Tekstil, Palembang.

PALEMBANG, – Indonesia dikenal sebagai negara penghasil rempah. Bahkan bangsa ini dijajah sejumlah negara karena kekayaan alamnya, salah satunya rempah-rempah. Untuk itu DPRD Provinsi Sumatera Selatan mendukung pelestarian rempah, terutama rempah-rempah khas Sumsel.

Ketua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati mengatakan, rempah-rempah merupakan tanaman yang harus dibudidayakan lagi, karena mempunyai banyak manfaat. “Kalau dulu ada yang namanya Toga (Tanaman Obat Keluarga). Dimana tanaman itu bisa dimanfaatkan untuk konsumsi sendiri dan keluarga,” ujar Anita.

Apalagi, lanjut Anita, seperti saat ini, suasana lagi pandemi, dengan adanya rempah rempah yang ditanam sendiri diharapkan bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Sementara Anggota DPRD Sumatera Selatan, Susi Imelda Frederika menyambut positif diselenggarakannya festival rempah yang dilaksanakan di daerah tersebut.

Festival rempah yang dilaksanakan dengan tema “rempah Sumsel harta Karun di bumi Sriwijaya” yang dilaksanakan pada 4-5 Desember dibuka oleh gubernur Sumsel Herman Deru, di Museum Tekstil, Palembang. “Kegiatan festival rempah ini menurut saya kegiatan positif, karena dari masing-masing daerah bisa mengeluarkan kemampuan dan inovasi dari daerah masing-masing, seperti ada yang memanfaatkan yang menurut kita dibuang tapi sama ibu-ibu di daerah dimanfaatkan dengan baik,” katanya.

Ia mengatakan, seperti di Musi Banyuasin, biji karet itu sudah tahu tidak ada manfaat nya atau limbah, tapi dengan Inovasi ibu-ibu bisa menjadi kripik kemudian gambir yang merupakan salah satu rempah Indonesia legenda dimana hanya untuk konsumsi sirih tapi bisa dibuat bahan kosmetik, lalu ada beberapa pengobatan.

Akan tetapi, lanjutnya, limbah gambir pun berguna bisa menjadi pewarna alami untuk bahan pakaian. Di Musi Banyuasin punya produk gambir dan sudah berhasil memanfaatkan limbah gambir itu dan sudah menjadi juara satu nasional dalam memanfaatkan limbah alami gambir menjadi pewarna alam dari limbahnya.

Untuk ke depan ia berharap rempah harus tetap dipertahankan, karena ini adalah warisan budaya kuliner Indonesia dari zaman penjajahan sampai sekarang, ujarnya.

Jadi, rempah ini ke depan agar dipertahankan dan dimaksimalkan fungsinya, tutur Plt Ketua TP PKK Kabupaten Musi Banyuasin tersebut.

Sementara Ketua Ikatan Istri (Ikatri) DPRD Sumsel, Ayu Nur Suri Giri Ramanda Kiemas mengatakan, dirinya sangat bangga terhadap program-program PKK dan gubernur Sumsel yang dimana mengangkat rempah-rempah dimana kita ketahui dari zaman dahulu sampai sekarang benar benar masih digunakan dan dikonsumsi orang banyak.

“Tentunya ke depan dan kita sudah berbicara dengan Indonesia Council for Small Business (ICSB) untuk mendukung rempah- rempah ini, dan ke depan dengan ikatri bekerja sama untuk mengadakan festival UMKM terutama untuk rempah-rempah di Januari 2022 mendatang, ” ujar Ayu didampingi Koordinator Wilayah ICSB Sumsel, Hj Samantha HD.

Ia juga berharap, rempah-rempah dapat dibudidayakan dan dilestarikan. Ia menambahkan, kalau pada tahun depan banyak agenda yang akan dilaksanakan oleh Ikatri dan tentunya spektakuler dan luar biasa.

Sementara Gubernur Sumsel H Herman Deru, apresiasi Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumsel yang mempunyai inisiatif dan ide, membangkitkan kembali gairah semangat petani rempah-rempah yang ada di Sumsel. “Saya sangat apresiasi kegiatan ini. Dengan cara memamerkan keanekaragaman tanaman rempah, ini dapat menumbuhkan mengenalkan kembali kepada masyarakat,” katanya.

Festival rempah tersebut ditutup oleh Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya pada Minggu sore.