Empat Tahun Ambruk, Kini Jembatan Cinta Jaya Seakan Terbengkalai

0

KAYUAGUNG – Jembatan penghubung Desa Cinta Jaya dan Desa Pedamaran ll, Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang ambruk sekitar empat tahun lalu kini seakan terbengkalai dan tak kunjung diperbaiki.

Seperti diberitakan sebelumnya di berbagai media, jembatan yang merupakan sarana vital bagi warga terutama Desa Cinta Jaya ambruk akibat derasnya terjangan air sungai.

Diketahui posisi patahnya jembatan sebagian mulai dari tengah sampai ke pondasi ujung jembatan bagian Desa Cinta Jaya mengakibatkan aktivitas warga Desa Cinta Jaya melemah, belum lagi desa tersebut adalah desa yang dikelilingi sungai dan rawa serta hanya memiliki satu akses yakni jembatan yang kini ambruk.

Untuk sementara aktivitas keseharian warga Desa Cinta Jaya hanya mengandalkan taksi kelotok atau perahu motor dengan merogoh kocek sedikitnya Rp2.000 perorang setiap harinya untuk menuju ke Desa Pedamaran ll yang menghubungkan Kecamatan Pedamaran dan pusat kota.

Informasi warga sejak ambruk empat tahun lalu sudah ada sejumlah perahu motor yang sempat tenggelam akibat terkena patahan besi tiang jembatan yang berada di dasar sungai yang tak terlihat.

Kepala Desa Cinta Jaya, A Sani saat dibincangi mengatakan, keberadaan jembatan itu sangat vital bagi warga yang hendak membawa hasil bumi ke pasar, aktivitas sekolah, belum lagi aktivitas keseharian lainya.

“Jembatan itu menjadi sarana bagi siswa yang hendak berangkat ke sekolah, oleh karena itu kami berharap jembatan itu segera diperbaiki agar bisa digunakan warga kembali, karena hanya satu – satunya akses keluar masuk warga Desa Cinta Jaya ini,” pintanya, Rabu (22/01).

Sejauh ini kata dia, pihaknya sudah menyampaikan akan hal ini kepada instansi terkait baik permohonan secara lisan maupun melalui proposal.

“Kemarin saat kegiatan reses anggota DPRD OKI, masyarakat setempat mengajukan usulan untuk menyambung jembatan yang putus ini dan sudah ada tanggapan dari anggota Dewan tersebut dan ia akan berusaha sekuat mungkin terkait hal ini pada rapat paripurna nantinya,” ungkap A Sani.

Lanjut dia, pihaknya kembali berharap kepada pemerintah melalui dinas terkait untuk bisa membangun jembatan berkontruksi permanen agar tidak terulang lagi hal seperti ini.

“Harapan kita untuk segera dibangun kembali ditempat yang sama, namun jika memang tidak bisa dibangun kita mohon kepada instansi terkait untuk membongkar jembatan tersebut karena hanya menggangu aktivitas perahu dan menjadikan menumpuknya rumput liar di tiang jembatan, terlebih banyak kejadian perahu karam terkena besi tiang jembatan yang patah di dasar sungai,” tandasnya. (gani)