Pedagang Daging Sapi di Baturaja Mengaku Omzet Turun Akibat PMK

0
Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Atas Baturaja saat memperlihatkan dagangannya yang masih banyak belum laku gara-gara adanya isu PMK. Foto: Harki Mahali

BATURAJA – Pedagang daging sapi potong di pasar tardisional Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengaku omzet penjualan turun akibat kasus penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak di beberapa daerah di Indonesia.

Adi, salah seorang pedagang daging sapi potong di Pasar Atas Baturaja, Minggu (22/5), mengaku, khawatir dengan adanya kasus penularan PMK yang berdampak pada omzet penjualan daging sapi potong yang menurun drastis.

Dia mengaku, sebelum adanya wabah PMK, sehari daging sapi yang terjual bisa mencapai 40 kilogram (Kg) hingga 50 Kg, namun sekarang paling hanya 30 Kg per hari.

Sebab, kata dia, sudah ada beberapa konsumen yang mengaku takut membeli daging sapi potong sejak adanya isu PMK yang menjangkit hewan ternak sapi di beberapa daerah di tanah air. “Mudah-mudahan penyakit menular pada hewan ternak sapi tersebut tidak sampai masuk ke Kabupaten OKU,” harapnya.

Adi juga berharap, para peternak dan rumah potong di daerah itu juga harus berperan aktif dalam memastikan kesehatan hewan sebelum dipotong.

Hal senada dikatakan Widi, pedagang lainnya juga mengeluhkan pembeli daging sapi sepi sejak adanya wabah penyakit mulut dan kuku yang menjangkit hewan ternak berkaki empat tersebut.

“Padahal penyakit ini tidak menular pada manusia. Untuk itu kami pedagang berharap agar pemerintah lebih menggencarkan sosialiasi tentang PMK kepada masyarakat luas,” ujarnya. (kie)