Sempat Kelaparan, Kini Keduanya Sudah Dirawat di Rumah Sakit

0
Sempat kelaparan, kini Rohima (24) dan kakaknya sudah dirawat di rumah sakit.

MUARA ENIM – Sempat viral di media sosial (medsos), kini dua orang anak yatim-piatu, warga Dusun II, Desa Sebau, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim yang ditemukan kelaparan dan videonya sempat viral di medsos, kini sudah dibawah unsur Tripika Gelumbang untuk dirawat di RSUD Gelumbang.

“Ya kedua kakak beradik atas nama Daluna (27) dan Rohima (24) sudah kita bawa ke rumah sakit,” ungkap Camat Gelumbang, Syarkowi kepada wartawan, Rabu (22/04).

Keduanya ditemukan anggota Polsek Gelumbang dan Babinsa Koramil 404-01 Gelumbang saat melakukan bakti sosial membagikan sembako terkait pandemi virus Corona, Selasa (21/04) dalam kondisi kelaparan.

Menurut Camat, keduanya dilarikan ke rumah sakit lantaran kondisinya kurang sehat dan diduga mengalami keterbelakangan mental.

Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Muara Enim, Drs Bakti melalui TKSK Kecamatan Gelumbang, H Amrullah menjelaskan, kedua kakak beradik ini salah satu keluarga menerima manfaat PKH dan BPNT dengan nama pengurus katagori nomor peserta 16030901004973 anggota yakni Amaladi (bukan kategori), Daluna (ketagori disabilitas mental), dan Rohima (katagori disabilitas mental). “Kalau informasi mereka tidak mendapat bantuan sama sekali dari pemerintah itu hoax dan tidak benar,” tegas Amrullah.

Menurutnya, mereka itu memang yatim piatu, dan mereka empat bersaudara, yaitu Amaladi (29), Daluna (27), Rohima (24) dan Ilhami (19).

Mereka adalah anak dari Yusupi (almarhum) dan Siti Halimah (almarhumah) semuanya warga Dusun II, Desa Sebau, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim.

Amrullah mengungkapkan, Ilhami diadopsi oleh salah satu warga di Desa Sebau dekat tempat tinggalnya, sedangkan ketiga orang lainnya tetap di rumahnya yang merupakan rumah bantuan dari pemerintah desa dan warga setempat.

“Mereka selain masuk di KPM jaring pengaman sosial yaitu PKH dan program sembako, mereka juga mendapatkan bantuan program bapak Bupati yaitu Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk anak yatim piatu dan lansia terlantar setiap bulannya, berhubung mereka cacat mental ada perwakilan dari pihak keluarganya menerima bantuan tersebut untuk mereka,” katanya.

Sementara Kepala Desa Sebau, Supriyadi, juga membantah jika keduanya terlantar karena sudah lama mendapatkan bantuan dan setiap ada bantuan mereka mendapatkannya, baik itu PKH, BPNT dan bantuan lainnya.

“Bahkan para tetangga mereka juga sering memberi mereka, baik makan maupun pakaian, dan itu rumah juga hasil dari program bedah rumah pemerintah. Mereka mengalami keterbelakangan mental,” kata Kades. (bel)