BATURAJA – Bagi pelanggan PDAM Tirta Raja Kabupaten OKU yang merasa sering tagihannya membengkak, padahal pemakaian air untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dirasa relatif normal. Maka hal itu bisa saja terjadi gara-gara adanya kebocoran pipa yang tidak terpantau atau teridentifikasi oleh pelanggan.
Untuk itu, pihak PDAM Tirta Raja memberikan sedikit tips kepada para pelanggan agar bisa mengidentifikasi kebocoran yang terjadi di rumahnya, sehingga menyebabkan tagihan membengkak.
Direktur PDAM Tirta Raja Kabupaten OKU, H Abi Kusno melalui Kasubsi Humas, Elfanco, saat dibincangi, Jumat (18/02/2022), menjelaskan, tips pertama matikan semua keran yang ada di rumah seperti keran mesin cuci, keran bak kamar mandi, keran tadmon, keran wastafel dan lainnya. “Sebelumnya catat terlebih dahulu angka pemakaian terakhir pada meteran secara lengkap,” katanya.
Selanjutnya biarkan seluruh keran tertutup selama sekitar 1 jam, selama itu hindari aktifitas penggunaan air langsung dari keran. Setelah kurang lebih 1 jam, lihat meteran air dan catat kembali angka pada meteran. “Jika angka yang tertetera lebih besar dapat dipastikan bahwa sambungan instalasi pipa air di rumah pelanggan itu mengalami kebocoran,” ujarnya.
Dikatakan Fanco, perbaikan kebocoran instalasi sambungan air yang terjadi di rumah pelanggan menjadi tanggungjawab pelanggan.
“Jadi kalau kebocoran diinstalasi rumah yakni dari meteran ke instalasi rumah itu tanggungjawab pelanggan, tapi jika kebocoran teridentifikasi sebelum meteran maka menjadi tanggungjawab pihak PDAM. Intinya tanggungjawab PDAM dalam perbaikan pipa bocor hanya sampai dibatas meteran,” jelasnya.
Untuk itu jika ada pelanggan yang terindikasi pada ciri-ciri, maka Fanco meminta agar pelanggan tersebut segera melaporkan ke layanan wa center PDAM Tirta Raja OKU di 0813 6742 6200. “Segera laporkan agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat oleh petugas kami,” tandasnya. (kie)
