5 Modus Penipuan Online Ini Kerap Terjadi, Pernah Mengalami?

0
Ilustrasi

JAKARTA- Perkembangan dunia digital tak hanya memberikan banyak kemudahan, tetapi juga memberi peluang terhadap aksi kejahatan seperti penipuan. Salah satunya yang marak misalnya penipuan online dalam transaksi keuangan.

Untuk itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dengan memahami jenis-jenis penipuan online agar terhindar dari kejahatan ini. Dikutip dari laman resmi FBI, berikut adalah berbagai modus penipuan online dan cara menghindarinya.

Salah satu praktik yang kerap ditemukan yakni phishing. Praktik ini merupakan teknik yang digunakan untuk mengelabui korbannya dengan cara memberikan link atau email yang seolah asli untuk mendapatkan informasi pribadi korban.

Karena link atau alamat email yang diberikan terlihat sangat mirip, masyarakat kerap kali terjebak untuk mengklik tautan tersebut. Setelahnya, pelaku bisa leluasa mengambil data pribadi para korbannya. Adapun data pribadi yang bisa didapat pelaku ini berupa password email atau aplikasi, nomor kartu kredit, hingga PIN ATM.

Money Mule

Praktik Money Mule dapat diartikan sebagai tindakan memindahkan uang yang diperoleh secara ilegal atas nama orang lain. Uang tersebut umumnya didapat dari tindak kejahatan seperti dari penipuan hingga penjualan barang terlarang.

Dalam praktiknya, orang yang memindahkan uang ke akun bank lain akan mendapat komisi. Hal ini dilakukan guna mencuci uang yang didapat secara ilegal tersebut sulit dilacak pihak kepolisian.

Spoofing

Mirip dengan phishing, praktik ini menggunakan tautan, alamat situs, atau alamat email yang mirip dengan pihak yang dituju. Bedanya, praktik ini menyamarkan situsnya dengan membedakan satu huruf atau karakter di alamatnya sehingga terlihat sangat mirip.

Korban spoofing umumnya tidak merasa jika pihak yang dituju sebenarnya palsu. Dengan demikian, para pelaku spoofing bisa leluasa untuk berinteraksi dengan korbannya seolah ia adalah pihak yang dituju oleh korban.

Sniffing

Singkatnya, sniffing merupakan tindak kejahatan yang berupa penyadapan. Para pelaku biasanya memanfaatkan akses jaringan publik. Dari lalu lintas data di jaringan publik itu, pelaku bisa menangkap data para korbannya menggunakan alat bantu khusus.

Social Engineering

Social Engineering merupakan teknik manipulasi yang memanfaatkan human error korbannya untuk mendapatkan informasi pribadi berupa akses atau hal penting lainnya. Para pelaku biasanya mengamati tingkah laku dan memanfaatkan kelengahan korbannya.

Sederhananya, para pelaku memanfaatkan minimnya pengetahuan yang dimiliki korban ketika mengakses internet. Adapun tujuan utama para pelaku selain mengambil informasi pribadi, juga melakukan sabotase terhadap data-data penting yang dimiliki korban.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk terhindar modus penipuan online, salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi financial technology yang terpercaya seperti dompet digital DANA.

Dompet digital DANA memiliki fitur DANA Protection yang memberikan rasa aman dan nyaman saat pengguna melakukan transaksi melalui aplikasi DANA. Tak hanya itu, keunggulan lain yang dimiliki DANA Protection adalah sistem keamanannya yang berlapis & canggih. Setiap kamu bertransaksi, kamu akan dilindungi oleh PIN DANA, OTP atau Face Verification.

Selain itu, DANA juga memberikan garansi 100% uang kembali jika terjadi hal yang tak diinginkan saat pengguna melakukan transaksi, sesuai dengan S&K yang berlaku. Oiya, satu lagi yang harus kamu tahu, DANA juga memiliki Sertifikasi ISO 27001:2013 untuk keamanan informasi data & Sertifikasi PCI-DSS (Payment Card Industry Data Security Standard) untuk keamanan informasi kartu bank lho! Jadi keamanan transaksimu semakin terjamin.

Pastinya, dengan adanya DANA Protection, kamu bisa semakin Bebas Cemas dan hidupmu pun jadi #BebasDrama. Jadi yuk, download & pakai DANA sekarang untuk nikmati pengalaman bertransaksi yang aman, nyaman, dan menyenangkan. (rik)