LAHAT – Baca Tulis Al Qur’an (BTA) resmi menjadi kurikulum Muatan Lokal (Mulok) utama di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Lahat.
Hal itu terungkap saat Bupati Lahat Cik Ujang, SH., didampingi Ketua TP PKK Lahat Lidyawati, S.Hut., MM., Ketua DPRD Fitrizal Homzi, ST., serta unsur Forkopimda memukul gong tanda dilaunchingnya mulok BTA, di Gedung Kesenian Lahat, Senin (19/9).
Dilaunchingnya mulok BTA sebagai langkah awal dimulainya pembelajaran yang mengedepankan pendidikan dan pemahaman agama.
Bupati Lahat Cik Ujang, SH., menuturkan pihaknya sangat mengapresiasi atas terobosan yang diluncurkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lahat dalam mengutamakan kurikulum mulok BTA untuk tingkat TK, SD dan SMP sederajat diseluruh sekolah yang ada di Kabupaten Lahat.
Menurut Bupati, hal ini harus benar-benar menjadi pendidikan berbasis agama guna meningkatkan akhlak dan pemahaman peserta didik terhadap Al Qur’an sehinga membentuk kepribadian yang Islamiyah.
“Kita sadari bahwa di era saat ini anak -anak mudah terpengaruh terhadap hal negatif melalui kecanggihan teknologinya. Oleh karena itu, pendidikan BTA diharap dapat menambah pemahaman pelajar tentang keagamaan sejak dini,” pungkas Bupati.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Lahat H Suhirdin, MM., mengatakan, pendidikan BTA merupakan salah satu program Disdikbud Lahat untuk memajukan dunia pendidikan, agar dapat membekali para siswa dengan ilmu agama.
Bukan saja arena bisa membaca dan menulis Al Qur’an, diharapkan pula para siswa dapat memahami keagamaan, sehingga dapat membentuk akhlak dan kepribadian yang Islamiyah.
“Dengan adanya pendidikan BTA, maka akan dapat menjadi bekal bagi para siswa. Karena tidak semua masyarakat bisa beribadah ke tanah suci untuk belajar keagamaan. Namun dengan adanya pemahaman tentang BTA, maka dapat memberikan pemahaman yang baik bagi para pelajar,” tuturnya.
Dia menjelaskan, program kurikulum mulok BTA berlaku bagi seluruh sekolah tingkat TK, SD dan SMP sederajat tahun ajaran 2022-2023 dengan harapan dapat membentuk kepribadian dan moral siswa sesuai dengan cerminan Kabupaten Lahat sebagai kota pelajar.
“Kita menyadari bahwa kemajuan teknologi tak jarang mempengaruhi mental dan kepribadian siswa untuk terjerumus ke dalam hal yang negatif. Karenanya, dengan kurikulum BTA maka Insya Allah pelajar akan terhindar dari hal negatif yang merusak masa depan,” imbuhnya. (res)
