Misi Muba Maju Berjaya 2022 Menuju Indonesia Emas 2045

0

JAKARTA – Apa yang bisa dibayangkan tentang Indonesia 100 tahun ke depan? Semua cita-cita kebangsaan yang dicanangkan pendiri bangsa seharusnya sudah tuntas. Semua tujuan besar dalam bernegara dan berbangsa yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 akan lebih mudah dicapai lewat kepemimpinan yang bisa menyatukan cita-cita dan gerak seluruh rakyatnya.

Persatuan pikiran, pengolahan dan tindakan dengan tujuan utama pada pemulihan keseluruhan rakyat Indonesia. Tujuan pembangunan adalah untuk mencapai kesejahteran dan kemakmuran bersama tanpa melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia, jiwa Proklamasi, dan UUD 1945.

Untuk mengetahui kondisi kekinian mengenai permasalahan dalam kepemimpinan bangsa saat ini. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menyelenggarakan Seminar 100 Tahun Indonesia Mimpi Tokoh Muda untuk Indonesia 2045 yang digelar Rabu, 16 Oktober 2019, di Mezzanine Ballroom, Hotel Aryaduta, Kwitang, Jakarta Pusat.

“Seminar ini dapat menentukan langkah untuk memperbaiki masalah yang akan kita hadapi bersama,” ujar Sekjen PWI Pusat, Mirza Zuhaldi, yang juga Ketua Panitia Seminar.

Narasumber berkompeten yang hadir, yakni Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, Tokoh Pers Nasional yang juga mantan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang; Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah); Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi); Herry Ario Naap (Bupati Biak Numfor); Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza; dan Indah Putri Indriani (Bupati Luwu Utara).

Bupati Muba, Dodi Reza dinilai PWI Pusat sebagai salah satu pemimpin yang berpotensi dengan bekal kepemimpinan dirinya di Muba saat ini. Ia dianggap sukses dan berhasil menjalankan banyak program terobosan.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Muba, Dodi Reza, memaparkan potensi dan program inovatif yang sudah dijalankan di Muba. “Tahapan mimpi Indonesia sudah dimulai sejak sekarang di Kabupaten Muba mulai dari replanting sawit, energi terbarukan, dan inovasi jalan aspal karet,” ujar Kandidat Doktor Universitas Padjajaran tersebut.

Ia menambahkan, selanjutnya Kabupaten Muba tepatnya di Kecamatan Bayung Lencir merupakan pemasok dan penyuplai gas terbesar, hal ini harus dimanfaatkan untuk kawasan sekitar. “Kita sudah bekerjasama dengan PT Medco untuk membangun kilang LPG di Kecamatan Bayung Lencir,” ujar Dodi.

Sementara itu di bidang kesehatan Pemkab Muba melalui Dinas Kesehatan Muba sudah menerapkan program UHC. “Jadi kami alhamdulillah sudah 100 persen seluruh warga Muba dicover oleh asuransi, dan Muba dapat predikat UHC,” ucap Dodi.

“Untuk di sektor pendidikan kita sangat fokus, tidak hanya dari segi alokasi anggaran, tapi kami juga telah banyak kerja sama dengan lembaga pendidikan untuk membangun SDM yang unggul,” ujarnya.

Tidak hanya itu, guru-guru di Muba juga dilatih dengan lembaga nasional agar berkualitas dalam mendidik. “Kerjasama dengan Sampoerna Foundation kelas Internasional, siswa-siswi juga baru-baru ini kita beri beasiswa kepada enam orang peserta didik untuk kuliah double degree di Arizona University kerjasama Sampoerna University,” ucap Dodi.

Dikatakan Dodi, Muba bukan hanya kaya akan minyak bumi, gas, batubara, tetapi punya potensi kearifan lokalnya juga seperti Bongen, Bekarang, dan Jumputan Gambo Muba serta kuliner, cita rasa, kekhasan lainnya. “Maka dari itu kita sebagai orang Indonesia khususnya Muba patut berbangga karena telah banyak hal yang kita perbuat untuk memajukan daerah kita,” katanya. (rel)