BATURAJA – Suasana di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (23/02/2022), berbeda dibandingkan hari biasanya.
Pasalnya, di kantor tersebut sejak pagi sudah terlihat ratusan ibu-ibu rumah tangga dari berbagai penjuru Kota Baturaja, ibukota Kabupaten OKU, rela antre untuk membeli minyak goreng murah yang dijual Disperindag OKU.
“Kami dari jam 9 pagi antre di kantor Disperindag OKU. Katanya sih, hari ini mereka mengadakan operasi pasar dengan minyak goreng murah seharga Rp14 ribu perliter. Begitu saya cek, ternyata informasi tersebut benar,” kata Mala (29), warga Sukajadi Baturaja.
Menurut Mala, sejak tiga hari ini kesulitan membeli minyak goreng di pasaran. “Saya sudah cari ke Indomart, Alfamart dan toko sembako di pasar, tetapi tidak ada yang menjual minyak goreng murah lagi,” sesalnya.
Kalau pun ada kata Mala, minyak goreng yang dijual harganya cukup mahal yakni sekitar Rp22 ribu hingga Rp30 ribu perliter. “Padahal sebelum ada kebijakan pemerintah tersebut, harga minyak goreng di pasaran paling mahal Rp18 ribu perliter. Saya sebagai masyarakat awam jadi bingung dibuatnya, sebenarnya kebijakan pemerintah iniĀ untuk membantu atau justru menyusahkan warga saja seperti yang terjadi saat ini,” sesalnya.
Keluhan serupa juga diutarakan Herman (47), warga Kelurahan Talang Jawa, Kecamatan Baturaja Barat yang terlihat ikut antre membeli minyak goreng murah di OP Disperindag OKU. “Kalau tahu bakal begini kejadiannya, maka seharusnya pemerintah pusat tidak usah mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan harga minyak goreng di pasaran. Bukannya membantu, fakta di lapangan warga justru susah,” cetusnya.
Sementara Kepala Disperindag OKU, Lukmanul Hakim, mengatakan, pihaknya hari ini sengaja menggelar OP minyak goreng untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkannya di pasaran.
“Total ada 90 dus minyak goreng yang kita siapkan untuk OP ini. Untuk satu dus berisi 12 liter. Supaya semua kebagian, maka kami membatasi setiap orang hanya boleh membeli 1 liter minyak goreng saja,” ungkapnya.
Sementara untuk harga lanjut Lukman, minyak goreng tersebut dijual dengan harga sesuai kebijakan pemerintah pusat, yakni Rp14 ribu perliter. “Supaya tidak ada warga yang berulang-ulang antre untuk membeli minyak goreng murahnya, maka kami buat kebijakan, setiap yang mau membeli wajib membawa fotocopy kartu keluarga,” tegasnya.
Untuk di OKU sendiri kata Luqman menambahkan, operasi pasar akan digelar selama beberapa hari terhitung sejak 22 hingga 27 Februari 2022 di lokasi berbeda, yakni di Kantor Pos Baturaja, Pasar Atas Baturaja dan Disperindag OKU.
“OP ini kita lakukan bekerjasama dengan Bulog Sub Divre III Kabupaten OKU. Mudah-mudahan OP ini bisa menstabilkan harga minyak goreng di pasaran dan membuatnya langka lagi,” kata dia.
Selain itu, pihaknya juga melibatkan aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten OKU guna mengatur, serta mengingatkan warga yang antre agar tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19. (kie)