Gubernur Sumsel Apresiasi Kepedulian Pertamina terhadap Lingkungan

0

PALEMBANG, – Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional Unit Plaju mendapatkan apresiasi atas kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar operasi oleh Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Herman Deru.

Apresiasi tersebut disampaikan Gubernur dalam puncak acara peringatan World Clean up Day (WCD) yang digelar di Taman Edukasi Pertamina Refinery Unit III Plaju di Kelurahan Talang Putri, Kecamatan Plaju, Kota Palembang

Leader gerakan WCD Sumsel, Meirifa Khairunnisa dalam sambutannya mengatakan aksi bersih-bersih dan pilah sampah ini diselenggarakan serentak di 137 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia dan khususnya hari ini di Sumsel. Ia mengatakan gerakan ini bertujuan menumbuhkan public awareness untuk memilah sampah di lingkungan masing-masing.

“Kalau kita tidak pilah sampah, lahan akan semakin overload, maka sekarang belum terlambat untuk kita menumbuhkan public awareness tentang pentingnya memilah sampah, dimulai dari lingkungan terkecil kita,” katanya.

Herman Deru pun dalam sambutannya menyambut baik dan mengapresiasi pemuda yang telah menjadi penggerak dalam upaya mengendalikan kelestarian alam itu. “Saya ingin kalian juga menjadi motivator di setiap level masyarakat untuk sadar menjaga lingkungan, bukan hanya sebatas memilah namun juga memanfaatkan sampah yang didaur ulang, juga menumbuhkan kesadaran yang lebih luas,” ujarnya.

Ia juga menyebut Pertamina mau tak mau bermetamorfosa perlahan mengarah ke eksplorasi energi baru dan terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan. “Jadi pertamina pun sudah harus bermetamorfosa, core businessnya bukan hanya sekadar ambil migas tapi sudah mengarah ke energi baru dan terbarukan,” tuturnya.

Ia juga mengungkapkan rasa terimakasih kepada Pertamina yang sudah memfasilitasi agenda WCD, dimana Taman Edukasi Pertamina tempat berlangsung agenda itu merupakan binaan PT KPI Unit Plaju. Ia berharap Pertamina juga menularkan inspirasi di kampung-kampung lainnya untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan serta memperbanyak wilayah pembinaan lingkungan.

“Terimakasih Pertamina yang telah memfasilitasi kegiatan hari ini, mudah-mudahan akan berkembang kampung-kampung sejenis yang menginspirasi masyarakat akan pentingnya kelestarian alam dan makin memperbanyak wilayah pembinaan lingkungan,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, General Manager PT KPI Unit Plaju Moh. Hasan Efendi menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Kota Palembang yang diwakili Hj. Letizia berupa Motor Pemadam Kebakaran (Damkar) Modifikasi Limbah Non-B3 yang dinamai “Wak Jago”. Wak Jago merupakan akronim dari Waspada Kebakaran Saling Jago Tetanggo.

Hasan mengungkapkan bantuan Damkar ini adalah bentuk kepedulian Pertamina dalam penanggulangan bencana kebakaran yang dapat digunakan secara mobile di kota dengan permukiman padat seperti Palembang. Beberapa komponen motor damkar itu juga memanfaatkan limbah non-B3, yang harapannya menjadi contoh pemanfaatan limbah dengan sentuhan kreatif dalam upaya menjaga lingkungan.

Bantuan damkar itu juga merupakan upaya Pertamina dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang kesebelas, yakni menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan khususnya pada target 11.5, bahwa pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan jumlah orang terdampak, dan secara substansial mengurangi kerugian ekonomi relatif terhadap PDB global yang disebabkan oleh bencana, dengan fokus melindungi orang miskin dan orang-orang dalam situasi rentan.

Letizia juga mengucapkan terimakasih kepada Pertamina atas bantuan motor damkar yang diberikan. “Atas nama pemerintah Kota Palembang, Saya mengucapkan terimakasih atas bantuan dari Pertamina, sebuah motor (pemadam kebakaran) yang bisa dipakai, tentu saja akan sangat bermanfaat bagi masyarakat kota Palembang,” ujar Letizia

Ia berharap Pertamina semakin menggalakkan kegiatan sosial kemasyarakatan bagi masyarakat kota Palembang. Dikatakannya, Kota Palembang memiliki 31 bank sampah yang tersebar di setiap kecamatan dan kelurahan. “Masing-masing kecamatan ada dua hingga tiga bank sampah, jadi bank sampah ini sangat bermanfaat, karena sampah dari masyarakat akan dipilah, dan tentu lebih bermanfaat lagi jika diolah,” tutupnya.

PT KPI Unit Plaju sendiri telah banyak bergerak membina masyarakat melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) terkait pengolahan sampah. Diketahui, PT KPI Unit Plaju memang fokus pada beberapa program misalnya Program Kampung Iklim (Proklim) yang hingga saat ini memiliki binaan terbanyak yaitu 12 Kampung Iklim di Kecamatan Plaju.

Sepanjang 2017-2019, terdapat program Patratura di Kelurahan Talang Putri yang merupakan sentra pengolahan sampah organik dan telah berjalan mandiri. Program tersebut pun telah membina empat bank sampah dengan lebih dari 1000 nasabah yang bergabung hingga 2019. Selain itu, ada juga inovasi Patrakomposter untuk mengurai sampah rumah tangga menjadi pupuk cair organik di skala rumah tangga.

Pada 2018, Pertamina juga telah menginisiasi kegiatan berbasis lingkungan melalui program Mari Berkreasi di Kelurahan Talangbubuk, dimana fokus kegiatan ini pada awalnya merubah citra kumuh Lorong Mari menjadi kampung asri melalui perbaikan drainase hingga pengecatan kampung. Dalam program itu juga telah dilaksanakan beberapa sub kegiatan, misalnya pengolahan limbah non-B3 menjadi produk pengolahan perabotan seperti meja, kurai hingga pot bunga.

Sejak 2019 hingga sekarang, mengembangkan bank sampah untuk scale up, dengan mulainya pengolahan barang bekas menjadi barang nilai jual seperti wastafel portable yang mendukung penanganan virus COVID-19 di Palembang.

Program pembinaan lingkungan oleh Pertamina itu juga merupakan eskalasi pencapaian tujuan SDGs kesebelas seperti yang dijelaskan sebelumnya dan tujuan keduabelas yakni Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, khususnya poin target 12.5, bahwa pada tahun 2030, secara substansial mengurangi produksi limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali. Program ini juga sebagai salah satu kontribusi dalam peningkatan dampak positif perusahaan yang termasuk kriteria Environmental, Social and Governance (ESG). (Sw)