Unit PPA Polres OKI Berbenah Tingkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat

0
Salah seorang penyidik Unit PPA Polres OKI saat sedang menjalankan tugasnya di Mapolres OKI. Foto: Febri Saleh

KAYUAGUNG -Satuan Reserse Kriminal Khusus Perlindungan Perempuan dan Anak (Satreskrim PPA) Polres OKI terus berbenah diri dengan meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.

Hal itu terlihat dari pelayanan anggota Satreskrim, khususnya PPA yang sangat humanis bagi masyarakat yang datang untuk meminta pelayanan hukum.

Putri (36), seorang ibu rumah tangga yang datang dengan tujuan melaporkan suaminya yang telah melakukan tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap dirinya.

Sesampainya di ruang PPA Polres OKI, ia disambut dan dimintai keterangan oleh petugas PPA Polres OKI dengan baik.

“Sebagai korban, saya merasa terlindungi dan mereka memberikan pertanyaan dengan melihat kondisi psikologis saya,” ucap Putri, Kamis (19/5).

Putri menceritakan, saat dimintai keterangan oleh petugas, dirinya benar-benar merasa nyaman. Ia juga mengatakan, petugas juga bertindak cepat sesuai dengan prosedur dan memberikan pilihan solusi guna menyelesaikan konflik rumah tangganya.

“Tidak butuh waktu lama, terlapor langsung ditangkap petugas. Petugas PPA Polres OKI juga mengajak diskusi terkait solusi yang akan ditempuh,” ucap Putri.

Saat ditanya nama petugas PPA yang diceritakannya tersebut, Putri menyebutkan beberapa nama petugas yang disebutnya bersikap humanis tersebut.

“Katimnya Aipda Dedi Alpian, kalau penyidiknya Brigpol Nopriansyah dan Briptu Erlis Wulandari. Mereka benar-benar memberikan ruang penyelesaian yang tepat bagi perempuan,” tambah Putri.

Selain Putri, seorang ibu yang tidak ingin menyebutkan namanya mengatakan, petugas PPA Polres OKI sangat ramah dan santun.

“Jarang sekali ada polisi yang seramah Pak Dedi dan Timnya. Polisi seperti mereka yang dibutuhkan warga OKI, bahkan seluruh warga Indonesia,” ujar sang ibu.

Tidak jauh berbeda, Ariyani (38) saat ia diminta keterangan terkait kesaksian kasus KDRT mengatakan, kagum dengan sosok polisi yang humble dan humanis.

“Kami jadi lebih nyaman dalam memberikan kesaksian, tidak ada suara maupun nada yang keras. Terlebih lagi biasanya perempuan akan mudah down kalau ditanya dengan suara yang keras,” ucapnya singkat.

Di sisi lain, meskipun sosok polisi terlihat gagah, namun sosok Katim Unit 4 PPA Polres OKI, Aipda Dedi Alpian terlihat lebih humble dalam melayani masyarakat.

Dari keterangan beberapa warga tersebut bisa disimpulkan, warga OKI membutuhkan sosok polisi yang humble dan humanis tanpa harus mengurangi dan merusak citra kepolisian itu sendiri.

Saat diwawancarai, Katim Unit 4 PPA Polres OKI Aipda Dedi Alvian sendiri terlihat begitu friendly. Tutur bahasa yang ia gunakan terbilang ramah dan santun.

Keramahan yang diperlihatkannya seolah memberikan kenyamanan untuk menjalin komunikasi yang baik.

Hal itu bisa menjadi gambaran apabila seorang korban kejahatan dilayani dengan humanis, tentunya selain membantu menyelesaikan masalah, hal itu dianggap mampu mengobati kejiwaan pelapor yang saat itu psikologis pelapor sedikit mengalami goncangan.

Saat ditanya apakah itu sebuah trik untuk melayani warga tertentu saja. Aipda Dedi Alvian langsung menjawab semuanya berhak dilayani dengan baik, tanpa terkecuali.

Ia menjelaskan, ia bersama anggota lainnya telah menjalani pelatihan dan pendidikan khusus terkait penanganan kasus di Unit PPA.

“Yang kita tangani ini kan kasus yang banyak melibatkan perempuan dan anak, tentunya kita harus mengetahui psikologis korban dengan bijak,” tegas polisi yang akrab disapa Bang Ded itu.

Dedi Alvian menjelaskan, pihaknya memiliki cara penanganan khusus guna menangani kasus di Unit PPA Polres OKI.

“Kita harus membuat mereka (korban) nyaman terlebih dahulu, karena kalau mereka nyaman, kita akan lebih mudah meminta keterangan dari mereka,” ucapnya.

“Tentunya yang dibutuhkan adalah penguasaan komunikasi psikologi agar dapat melakukan pendekatan secara persuasif yang lebih baik,” jelasnya.

Dengan tegas ia mengatakan, pihaknya tidak dapat melakukan tindakan dengan baik apabila tidak ada kerjasama dari korban maupun pelapor.

Dedi Alvian juga selalu mengingatkan anggota lainnya untuk selalu bersikap ramah dan santun, mengingat Unit PPA cenderung melayani pengaduan dari kaum perempuan, ibu rumah tangga dan anak-anak.

Selain itu, ia menambahkan bahwa pihak kepolisian tentunya sangat menerima masukan guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, terlebih lagi dalam menegakkan hukum yang berlaku.

“Saya dan pihak kepolisian Polres OKI, khususnya Satreskrim Unit PPA berterima kasih atas saran maupun kritik dari masyarakat. Itu sangat membantu kami menjadi jauh lebih baik nantinya,” tutupnya. (feb)